Selasa, 18 Maret 2014

Bolehkah Ibu Hamil Naik Pesawat?

Diposting oleh KKP Palangka Raya


Apakah aman bagi sang calon ibu untuk terbang? Jawabannya adalah bisa ya, bisa tidak.

Menurut American College of Obstetrician and Gynecologist (ACOG), suatu organisasi dokter spesialis kebidanan dan kandungan di Amerika Serikat, perjalanan sesekali dengan pesawat terbang telah dinyatakan aman bagi wanita dengan usia kehamilan di bawah 36 minggu, dengan syarat tidak memiliki komplikasi di saat hamil atau penyakit penyerta lainnya.

Sumber terpercaya lain adalah dari International Air Transports Association (IATA), sebuah organisasi perdagangan internasional yang terdiri dari maskapai-maskapai penerbangan ternama di dunia. Peraturan dari IATA mengenai kriteria wanita hamil yang diperbolehkan terbang dipertimbangkan dari riwayat kesehatan dan kehamilan sebelumnya, jumlah janin yang dikandung, dan umur kehamilan. Wanita dengan hamil tunggal (hanya 1 janin yang dikandung) tanpa komplikasi diperbolehkan untuk terbang hingga usia kehamilan 36-38 minggu, asal waktu penerbangan tidak lebih dari 4 jam.

Walaupun oleh IATA diperbolehkan hingga 38 minggu, ACOG menyarankan para wanita hamil untuk tidak melakukan perjalanan udara setelah usia kehamilan 36 minggu. Hal ini untuk menghindari jika ada kesalahan dalam perhitungan hari perkiraan kelahiran atau persalinan yang dimulai sebelum harinya.

Komplikasi yang dimaksud adalah komplikasi yang berhubungan dengan kehamilan itu sediri maupun keadaan kesehatan calon ibu yang berisiko tinggi sehingga disarankan tidak melakukan perjalanan udara. Yang dimaksud antara lain:
  1. Tekanan darah atau kadar gula darah yang tidak terkendali
  2. Penyakit jantung dan pembuluh darah
  3. Kelainan plasenta
  4. Risiko kelahiran prematur
Masalah yang dihadapi oleh wanita hamil dalam perjalanan udara berbeda-beda sesuai dengan umur kehamilannya. Bila umur kehamilannya masih muda atau dalam trimester awal (sampai 12 minggu), masalah yang dihadapi adalah gejala kehamilan seperti morning sickness yang dapat bertambah parah. Akan lebih baik bila membawa kantong plastik ekstra di kabin untuk berjaga-jaga. Demikian pula dengan keluhan hidung tersumbat atau sinusitis ringan, di ketinggian jelajah pesawat terbang, keluhan tersebut dapat bertambah parah.

Dalam umur kehamilan trimester ke-2, bepergian dengan pesawat terbang dirasa paling nyaman. Gejala morning sickness dan risiko keguguran sudah berkurang, dan risiko untuk kelahiran prematur sangat rendah dalam rentang usia kehamilan ini.

Terbang pada umur kehamilan trimester ke-3 masih dikatakan aman selama tidak terlalu dekat dengan hari perkiraan lahir. Namun kemungkinan terjadi kelahiran prematur perlu dipertimbangkan, apalagi bila didapatkan faktor risiko terjadi kelahiran prematur. Sebaiknya wanita hamil yang hendak terbang dalam umur kehamilan trimester ke-3 membawa serta riwayat kesehatan kehamilannya dan diharapkan memiliki kontak medis di tempat tujuan.

Bila selama dalam penerbangan dirasakan kontraksi yang semakin lama semakin sering dan sakit, segera beritahu pramugari. Mereka sudah dilatih untuk menangani keadaan gawat darurat, termasuk menangani penumpang hamil yang hendak melahirkan. Walaupun ada kemungkinan terdapat dokter (atau lebih bagus lagi spesialis kebidanan dan kandungan) yang ikut serta dalam penerbangan dan dapat membantu proses kelahiran, ada kemungkinan pula pesawat melakukan pendaratan darurat di bandara terdekat untuk memastikan ibu yang hendak melahirkan mendapat pertolongan medis yang dibutuhkan. Hal penting yang juga perlu diperhatikan tanpa memandang umur kehamilan adalah masalah yang berkaitan dengan sirkulasi peredaran darah. Kehamilan sendiri dapat menyebabkan masalah sirkulasi pada setiap wanita, sehingga posisi duduk lama dalam penerbangan dapat meningkatkan risiko pembentukan darah menggumpal (blood clot), yang dapat menjadi fatal.

Selain itu, keamanan yang berhubungan dengan tekanan dalam kabin juga perlu diperhatikan. Saat ini, semua penerbangan komersial telah mengatur tekanan dalam kabin yang setara dengan ketinggian jelajah 5.000 – 8.000 kaki. Untuk wanita hamil yang berasal dari dataran rendah, perubahan ini dapat mempengaruhi kerja tubuh, yaitu peningkatan denyut jantung dan tekanan darah. Untuk sebagian besar wanita hamil dengan kesehatan cukup, hal ini tidak menyebabkan masalah. Tapi, bila ada riwayat penyakit jantung dan pembuluh darah, perubahan ini dapat mengakibatkan masalah serius, sehingga tidak dianjurkan bagi mereka untuk melakukan perjalanan udara.

Berapa pun umur kehamilan yang sedang berjalan saat ini, akan lebih bijaksana bila rencana berpergian dengan pesawat telah didiskusikan terlebih dahulu dengan tenaga kesehatan yang berkompeten untuk mengeluarkan pernyataan sang calon ibu aman untuk naik pesawat. Akan lebih bagus pernyataan tersebut disertai dengan surat keterangan tertulis dari dokter yang telah memeriksa, terutama bila umur kehamilan sudah berada dalam trimester ke-3 (lebih dari 28 minggu).

Berikut adalah tips yang dapat membuat penerbangan menjadi lebih nyaman dan aman bagi wanita hamil:
  1. Gunakan pakaian yang longgar, jangan yang ketat.
  2. Jika dapat, gunakan stocking untuk membantu aliran darah dari tumit ke arah jantung dan paru paru.
  3. Jangan menyilangkan kaki selama perjalanan agar aliran darah lebih lancar dan tidak merasa pegal.
  4. Minumlah air dalam jumlah yang cukup sehingga. Tingkat kelembaban dalam kabin pesawat dapat membuat dehidrasi, sehingga mengentalkan darah.
  5. Tiap jam, usahakan berjalan sebentar di lorong kabin (bila lampu mengenakan seatbelt dipadamkan), dan tiap setengah jam lemaskan kaki, putar pergelangan kaki, dan gerakkan jari-jari kaki. Gerakan ini penting untuk memastikan aliran darah lancar dan mengurangi risiko terbentuk gumpalan darah.
  6. Minta tempat duduk yang longgar (sebaiknya di sisi yang dekat dengan lorong kabin / aisle seat). Hindari tempat duduk di tengah, karena paling sempit dan membuat pergerakan terbatas.
  7. Meskipun sedikit, tekanan udara di dalam kabin akan dapat berubah sesuai dengan ketinggian dan cepatnya perubahan ketinggian. Seiring dengan itu, usus akan lebih cepat membentuk gas, maka hindarilah makanan yang dapat cepat membentuk gas (terutama makanan manis).
  8. Saat duduk, gunakan sabuk pengaman selama penerbangan karena turbulensi sulit diprediksi. Guncangan akan membuat tubuh dan rahim berguncang. Untuk wanita hamil, risiko cedera karena menggunakan sabuk pengaman dinilai lebih ringan daripada risiko cedera yang dapat terjadi bila tidak mengenakannya. Tempatkan sabuk pengaman pada posisi yang paling nyaman, dapat diletakkan serendah-rendahnya di bawah daerah panggul atau di sekitar tungkai bawah bagian atas.
Yang tak kalah pentingnya adalah adanya Izin Laik Terbang yang diterbitkan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP)setempat. Silahkan datangi pos KKP yang ada di bandara atau bertanya saat anda check-in untuk mendapatkan informasi pelayanan ini

Sumber: http://konsultasi-kehamilan.blogspot.com/2013/01/bolehkah-ibu-hamil-naik-pesawat.html

0 komentar:

Kamis, 13 Maret 2014

Senam Pagi

Diposting oleh KKP Palangka Raya

Seperti biasanya setiap hari Jumat ada jadwal rutin bagi para pegawai untuk senam.
Senam ini dilaksanakan di halaman kantor KKP Palangka Raya dengan dipimpin oleh instruktur senam yang berpengalaman.

0 komentar:

Selasa, 11 Maret 2014

Aktifasi kkppalangkaraya.com

Diposting oleh KKP Palangka Raya

Alhamdulillah akhirnya setting untuk mengalihkan blog ini selesai. Awalnya blog ini beralamat di http://kespel-palangkaraya.blogspot.com sehubungan dengan panjangnya URL maka ada inisiatif untuk membuat TDL (Top Domain Level) agar URL tidak terlalu panjang dan mudah diingat

Berbekal referensi dari beberapa blog di internet tentang TDL ini akhirnya diregistrasikanlah http://www.kkppalangkaraya.com untuk memenuhi kebutuhan tersebut

Semoga blog ini bisa memberikan informasi kepada khalayak dan menjadi media publikasi kegiatan yang ada di KKP Kelas III Palangka Raya Sebagai informasi, sewa domain ini murah kok. Hanya Rp.90.250 untuk aktif selama 1 tahun. Berikut foto invoicenya:

0 komentar:

Cara Sederhana Mengecek ICV Asli atau Palsu dan Tarif Resmi Vaksinasi Meningitis

Diposting oleh KKP Palangka Raya

Salah satu tugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) adalah mencegah masuk dan keluarnya penyakit menular Meningitis Meningokokus (radang selaput otak). Hal ini, dilakukan melalui pemeriksaan sertifikat vaksinasi meningitis bagi jamaah umroh yang akan pergi ke Arab Saudi.

Masyarakat dengan tujuan ke Arab Saudi akan mendapatkan buku International Certificate of Vaccination (ICV) Meningitis, jika sudah di suntik vaksin. Dengan demikian vaksinasi ini dilakukan untuk melindungi dirinya dan orang lain dari bahaya Meningitis Meningokokus

Sesungguhnya untuk dapat mengetahui ciri-ciri ICV asli, yaitu dengan cara merawang tiap lembar ICV, di lembar yang asli akan tampak burung garuda, sama halnya seperti memeriksa uang palsu. Selain itu, setiap KKP di berbagai wilayah memiliki nomor seri yang berbeda.

Adapun mengenai tarif, sesuai PP NO. 21 Tahun 2013, Tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis PNBP yang berlaku pada Kemenkes RI adalah sebagai berikut:
Pendaftaran: Rp. 5.000; Pemeriksaan dan Pengobatan: Rp. 15.000; Vaksinasi Meningitis Meningokokus: Rp. 260.000; dan Penerbitan ICV: Rp. 25.000; Sehingga total biaya yang dipungut sebesar Rp. 305.000
Adapun untuk WUS (Wanita Usia Subur) diwajibkan melakukan tes kehamilan dan dikenakan tambahan biaya sebesar Rp. 25.000,-

0 komentar:

Senin, 03 Maret 2014

Menanam Pohon

Diposting oleh KKP Palangka Raya

Pada hari jum'at tanggal 28 Pebruari 2014 dilaksanakan penanaman pohon di sekitar gedung KKP Kelas III Palangka Raya. Kegiatan ini dilaksanakan setelah pelaksanaan senam pagi yang rutin dilakukan para pegawai setiap hari jum'at. Berikut foto-foto kegiatan penanaman pohon






Update 11 Maret 2014
berikut video yang sempat direkam menggunakan handphone

0 komentar: