Asap Bau Menyengat "Kuasai" PalangkarayaTRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Selasa (18/7/2015) diselimuti kabut asap terutama pagi hari, sehingga mengganggu aktivitas warga yang ingin berangkat sekolah.
Asap disertai bau menyengat kebakaran lahan bukan hanya menyesakkan dada, serta mengganggu pernafasan, juga mengganggu mata yang perih ketika jalan menggunakan sepeda motor. "Subuh hingga pagi hari kabut asap, hari ini cukup tebal, untuk mengantarkan anak masuk sekolah menggunakan sepeda motor terpaksa mengenakan maker dan menghidupkan lampu sorot kendaraan agar tidak terjadi kecelakaan." kata Fahri, salah satu pengendara sepeda motor.
Sementara itu, warga Palangkaraya, menyayangkan hingga papan indeks standar pencemaran udara atau ISPU tidak berfungsi, padahal, kabut asap mulai tebal. "Biasnaya, saya tinggal liat papan ISPU saja untuk melihat kulitas udara di Palangkaraya saat musim kabut asap seperti sekarang, tapi saat ini papan Ispu tidak berfungsi." Rizki, warga Panarung, Palangkaraya.
Sumber:
http://kalteng.tribunnews.com/2015/08/18/asap-bau-menyengat-kuasai-palangkarayaAnjuran Kesehatan Masyarakat Menghadapi Dampak Kesehatan Akibat Kabut AsapDINKESRIAU.NET – Kabut asap mulai lagi, ada baiknya jika kita tidak bisa menghindar dari asap, setidaknya kita masih bisa menghindar dari penyakit akibat asap.Bagaimana caranya, dapat dibaca dibawah ini sebagaimana yang disampaikan oleh Prof. Tjandra Yoga dalam emailnya yang disampaikan kepada redaksi www.dinkesriau.net
Akhir-akhir ini, dilaporkan peningkatan kabut asap kebakaran hutan , utamanya di sebagian Sumatera dan Kalimantan. Musim kemarau kini sudah melanda kita, dengan berbagai akibatnya seperti kekeringan, gagal panen, kekurangan air bersih dan sampai terjadinya kebakaran hutan.
Kabut asap akibat kebakaran hutan dapat menjadi ancaman serius bagi kesehatan, lingkungan, dan kelestarian hayati. Secara umum kabut asap dapat mengganggu kesehatan semua orang, baik yang dalam kondisi sehat maupun sakit. Pada kondisi kesehatan tertentu, orang akan menjadi lebih mudah mengalami gannguan kesehatan akibat kabut asap dibandingkan orang lain, khususnya pada orang dengan gangguan paru dan jantung, lansia, dan anak-anak.
Delapan jenis gangguan kesehatan apa yang dapat terjadi akibat kabut asap kebakaran hutan
- Kabut asap dapat menyebabkan iritasi pada mata, hidung, dan tenggorokan, serta menyebabkan reaksi alergi, peradangan dan mungki juga infeksi.
- Kabut asap dapat memperburuk asma dan penyakit paru kronis lain, seperti bronkitis kronik, PPOK dll.
- Kemampuan kerja paru menjadi berkurang dan menyebabkan orang mudah lelah dan mengalami kesulitan bernapas.
- Mereka yang berusia lanjut dan anak-anak (juga mereka yang punya penyakir kronik) dengan daya tahan tubuh rendah akan lebih rentan untuk mendapat gangguan kesehatan
- Kemampuan paru dan saluran pernapasan mengatasi infeksi berkurang , sehingga menyebabkan lebih mudah terjadi infeksi
- Secara umum maka berbagai penyakit kronik juga dapat memburuk
- Bahan polutan di asap kebakaran hutan yang jatuh ke permukaan bumi juga mungkin dapat menjadi sumber polutan di sarana air bersih dan makanan yang tidak terlindungi
- Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) jadi lebih mudah terjadi, utamanya karena ketidak seimbangan daya tahan tubuh (host), pola bakteri/virus dll penyebab penyakit (agent) dan buruknya lingkungan (environment)
Delapan cara melindungi diri dari risiko gangguan kesehatan akibat kabut asap kebakaran hutan
- Sedapat mungkin Hindari atau kurangi aktivitas di luar rumah/gedung, terutama bagi mereka yang menderita penyakit jantung dan gangguan pernafasan.
- Jika terpaksa pergi ke luar rumah/gedung maka sebaiknya menggunakan masker.
- Minumlah air putih lebih banyak dan lebih sering
- Bagi yang telah mempunyai gangguan paru dan jantung sebelumnya, mintalah nasehat kepada dokter untuk perlindungan tambahan sesuai kondisi. Segera berobat ke dokter atau sarana pelayanan kesehatan terdekat bila mengalami kesulitan bernapas atau gangguan kesehatan lain.
- Selalu lakukan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS), seperti makan bergizi, jangan merokok, istirahat yg cukup dll.
- Upayakan agar polusi di luar tidak masuk ke dalam rumah / sekolah / kantor dan ruang tertutup lainnya
- Penampungan air minum dan makanan harus terlindung baik
- Buah-buahan dicuci sebelum dikonsumsi. Bahan makanan dan minuman yang dimasak perlu di masak dengan baik.
Prof.dr.Tjandra Yoga Aditama SpP(K), MARS, DTM&H, DTCEKepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes)Kementerian Kesehatan RI
Sumber:
http://dinkesriau.net/berita-803-anjuran-kesehatan-masyarakat-menghadapi-dampak-kesehatan-akibat-kabut-asap.html
2 komentar: