Rabu, 29 Juni 2016

Peran KKP Palangkaraya Dalam Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular

Diposting oleh KKP Palangka Raya

Peran KKP Palangkaraya Dalam Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
Ditulis Oleh: dr. May Ira Sopha

Saat ini, Penyakit Tidak Menular (PTM) menjadi penyebab kematian utama sebesar  36 juta (63%) dari seluruh kasus kematian yang terjadi di seluruh dunia, dimana sekitar 29 juta (80%) justru terjadi dinegara yang sedang berkembang (WHO 2010). Peningkatan kematian akibat PTM di masa mendatang diproyeksikan akan terus terjadi sebesar 15% (44 juta kematian) dengan rentang waktu antara 2010-2020. Kondisi ini timbul akibat pertumbuhan penduduk dan peningkatan usia harapan hidup, terutama pada negara- negara berkembang. Selain itu, perubahan perilaku manusia dan lingkungan yang cenderung tidak sehat ikut berpengaruh terhadap peningkatan terjadinya PTM.

Pengetahuan tentang Penyakit Tidak Menular perlu diberikan agar dapat meningkatkan pengetahuan dan kewaspadaan masyarakat terhadap PTM melalui penyebarluasan informasi secara efektif

Faktor Resiko Penyakit Tidak Menular adalah suatu kondisi yang secara potensial  berbahaya dan dapat memicu terjadinya penyakit tidak menular pada seorang atau kelompok tertentu. Faktor resiko penyakit tidak menular dibedakan menjadi 2 kelompok, yaitu:
Faktor resiko yang tidak dapat diubah, antara lain : umur, jenis kelamin, dan penyakit keturunan (genetik);
Faktor resiko yang dapat di ubah, antara lain
  1. Faktor resiko perilaku, seperti : merokok, diet rendah serat, konsumsi garam berlebihan, kurang aktifitas fisik, konsumsi alkohol, dan stres
  2. Faktor resiko lingkungan : polusi udara, jalan raya dan kendaraan yang tidak layak jalan, infrastruktur yang tidak mendukung untuk pengendalian  PTM serta stress sosial.
  3. Faktor resiko fisiologis, seperti : obesitas, gangguan metabolisme kolesterol dan tekanan darah tinggi

Jika faktor resiko PTM yang dapat diubah tidak dikendalikan, maka secara alami penyakit akan berjalan menjadi fase akhir PTM seperti penyakit jantung koroner, stroke, diabetes melitus,  PPOK, kanker, asma, gangguan akibat kecelakaan dan tindak kekerasan, dll.

Sebelum menjadi fase akhir, PTM dapat dideteksi secara dini dengan menemukan adanya faktor fisiologis seperti : obesitas, tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, lemak darah tinggi, benjolan payudara, lesi prekanker dll.

Dari hasil pemeriksaan PTM yang dilakukan oleh KKP Palangkaraya, didapatkan Hipertensi yang paling banyak didapat. Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah sistolik  ≥ 140 mmHg dan atau tekanan diastolik  ≥ 90 mmHg.

Gejala dan tanda hipertensi:
  1. Sakit kepala
  2. Kelelahan
  3. Mual dan muntah
  4. Sesak nafas
  5. Nafas pendek (terengah-engah)
  6. Gelisah
  7. Pandangan kabur
  8. Mata berkunang-kunang
  9. Mudah marah
  10. Telinga berdengung
  11. Sulit tidur
  12. Rasa berat ditengkuk
Tujuan dari penyelenggaraan PTM yaitu agar resiko PTM dapat dicegah dan dikendalikan sejak dini. Faktor resiko PTM yang telah terpantau secara rutin dapat selalu terjaga pada kondisi normal atau tidak masuk dalam kategori buruk.

Pengendalian faktor PTM tidak selalu dilakukan dengan obat-obatan. Pada tahap dini, kondisi faktor resiko PTM dapat dicegah dengan mengendalikan faktor resiko dan berperilaku hidup yang sehat seperti berhenti merokok, diet seimbang, rajin beraktifitas fisik, pengelolaan stress, dll.

Pemeriksaan dan Konseling Terhadap Faktor Risiko PTM

Pemeriksaan dan Konseling Terhadap Faktor Risiko PTM

Pemeriksaan dan Konseling Terhadap Faktor Risiko PTM

Simulasi POSBINDU pada Workshop POSBINDU PTM

0 komentar:

Rabu, 15 Juni 2016

Dukungan Posko Kesehatan Pelaksanaan Dirgantara Airshow TNI AU Tahun 2106 Di Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya

Diposting oleh KKP Palangka Raya

Dukungan Posko Kesehatan Pelaksanaan Dirgantara Airshow TNI AU Tahun 2106
Di Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya
Ditulis Oleh: Novvy Anggraenny, A.Md.Kep


Dalam  rangka  menyukseskan kegiatan  Dirgantara Air Show TNI AU Tahun  2016   yang dilaksanakan di lingkungan Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya, KKP Palangka Raya  melakukan tugas jaga siaga di Posko  Bandara yang merupakan bagian dari wilayah kerja KKP Palangka Raya supaya kegiatan  tersebut dapat belangsung dengan aman dan lancar

Kegiatan ini berlangsung selama 7 hari dari tanggal 28 Mei 2016 s/d 3 Juni 2016 di Bandara Tjilik Riwut. Rangkaian kegiatan yang dilaksanakan adalah pertunjukan pesawat tempur, terjun payung personel TNI AU dan juga dilaksankan atraksi pembebasan wilayah bandara dari kekuasan musuh. Disamping itu juga diberikan kesempatan kepada pengunjung warga masyarakat untuk melihat dan mendekati ke pesawat tempur yang dimiliki oleh TNI AU. Selama kegiatan  ini berlangsung  petugas kesehatan selalu berjaga di Posko  Kesehatan untuk mengawasi dan memberikan pertolongan/bantuan medis bagi pengunjung maupun bagi personel TNI AU yang bertugas melaksankan kegiatan. Selain itu juga dilakukan pemeriksaan tekanan darah bagi personel TNI AU yang akan melaksanakan latihan ataupun pertunjukan bagi warga masyarakat di Kota Palangka Raya

Selama diadakan Posko telah diberikan bantuan medis  kepada 3 orang pasien yang terdiri dari 2 orang pengunjung dan 1 orang dari personel TNI AU yang melaksanakan kegiatan. Kegiatan lainnya yaitu pemeriksaan tekanan darah dilaksanakan kepada personel yang akan melakukan penerbangan/penerjunan yaitu 7 orang anggota dari Skadron 8 TNI AU  dan 13 orang anggota dari Paskhas TNI AU sehingga kondisi kesehatan personel diketahui secara umum dan aman untuk melaksanakan kegiatan

Kegiatan ini  berlangsung dengan aman dan lancar sehingga pengunjung kegiatan maupun personel TNI AU dapat mengikuti kegiatan dengan antusias yang besar. Diharapakan untuk kedepannya bisa terus memberikan pelayanan yang terbaik bagi seluruh warga masyarakat dan juga  meningkatkan kerjasama bagi instansi lintas sektor





0 komentar:

Selasa, 14 Juni 2016

Sosialisasi Pengendalian Penyakit ISPA Dan Penanganan Mers CoV Pada Jemaah Haji dan Umrah Kalteng Tahun 2016

Diposting oleh KKP Palangka Raya


Sosialisasi Pengendalian Penyakit ISPA Dan Penanganan Mers CoV Pada Jemaah Haji dan Umrah Kalteng Tahun 2016
Ditulis Oleh: Novvy Anggraenny, A.Md.Kep

KKP Palangkaraya yang berada di Provinsi Kalimantan Tengah pada tahun 2016 ini merupakan tahun ke 4 penyelenggaraan embarkasi dan debarkasi haji antara Palangka Raya. Posisi embarkasi dan debarkasi antara sangat berisiko dan rawan terjadinya penularan penyakit secara lintas wilayah. Oleh karena itu perlu dilakukan koordinasi dan sosialisasi  dengan petugas surveilans dan pengelola kesehatan haji di 14 kabupaten/kota  serta mitra KKP yang ada di wilayah pelabuhan/bandara

Pada tanggal 16 - 18 Mei 2016 bertempat di Hotel Aquarius Palangkaraya dilaksanakan kgiatan sosialasi dengan dihadiri 63 orang dari 14 kabupaten/kota  serta mitra KKP yang ada di wilayah pelabuhan/bandara

Kegiatan tersebut dihadiri oleh narasumber Direktur PPML Kemenkes RI (dr. Wiendra Waworuntu,M.Kes), Kasie Pneumonia Subdit ISPA Direktorat PPML Ditjen P2P (dr. Indra Kurnia Sari), Kepala Dinas Provinsi Kalteng (dr. Suprastija Budi), Kabid Bina Pelayanan Kesehatan  Dinkes Prov Kalteng (Sofia Wirda Antemas, SKM.M.Kes),  Kabid  PMK Dinkes Prov Kalteng ( dr. Endang Sri lestari), Kepala KKP Kelas III Palangka Raya ( Bpk. Ahmad Hidayat, SKM, M.Epid). Materi yang disampaikan adalah tentang pengenalan dan penanganan terhadap penyakit-penyakit yang berpotensi menyebar kepada Jemaah haji dan umrah seperti ISPA, Mers Cov dan lain-lain serta tentang kesiapan petugas dan peralatan yang diperlukan

Data data juga menunjukkan bahwa penyakit yang banyak diderita jamaah haji adalah Penyakit Tidak menular sehingga diharapkan sisa waktu yang ada sekitar 3 bulan ini dari instansi Dinas kesehatan, Kemenag dan KKP diharapkan untuk melakukan sosialisasi agar calaon jamaah haji rajin memeriksakan kesehatannya

Materi lain yang up to date yaitu berkenaan tentang permenkes istithaah  kesehatan Jemaah haji yang baru permenkes no 15 Tahun 2016. Permenkes tersebut memberikan kewenangan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota pada pemeriksaan tahap kedua tentang kriteria jamaah yang dinyatakan layak untuk berangkat ke embarkasi sehingga permasalahan CJH bisa diminimalisir ketika sampai di embarkasi haji antara Palangkaraya. Semoga pada tahun ini jamaah haji kalteng diberikan kesehatan dan kelancaran dalam beribadah. Aamiin






0 komentar:

Rabu, 01 Juni 2016

Pemantauan Higiene Dan Sanitasi Asrama Haji Tahap I (H-100) 2016

Diposting oleh KKP Palangka Raya

Asrama Haji Al Mabrur Palangka Raya
Dalam rangka persiapan penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 2016, maka KKP Palangkaraya beserta pihak terkait melaksanakan pemantauan hygiene dan sanitasi Asrama Haji tahap I (H-100) Senin, 18 April 2016 bertempat di Asrama Haji Al Mabrur Palangkaraya. Pada saat Embarkasi/Debarkasi Haji, asrama haji merupakan tempat berkumpulnya banyak orang. Hal ini dapat menjadi pemicu timbulnya penyakit atau menularnya penyakit dari lingkungan ke manusia, maupun manusia ke manusia. Oleh karena itu, perlu dilakukan intervensi terhadap kondisi higiene dan sanitasi asrama haji, sehingga penyelenggaraan ibadah haji tidak terganggu karena adanya kejadian kesakitan

Berdasarkan pengamatan dan pengukuran kondisi sanitasi lingkungan Asrama Haji Al Mabrur dengan menggunakan Kuesioner Pedoman Penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan Asrama Haji di Indonesia, didapatkan hasil sebagai berikut :


Dari tabel di atas diketahui bahwa hasil akhir penilaian pemantauan sanitasi lingkungan pada pemeriksaan pendahuluan tahap 1 (H-100) Asrama Haji Al Mabrur Palangkaraya Tahun 2016 adalah 74,98 (“Cukup”). Untuk itu diberikan rekomendasi perbaikan terhadap item – item yang tidak memenuhi syarat, sehingga pada pemeriksaan berikutnya dapat memenuhi persyaratan kesehatan lingkungan

Berdasarkan hasil pemeriksaan, beberapa item yang tidak sesuai dengan persyaratan perlu dilakukan perbaikan, berikut ini rekomendasi yang diberikan:
  1. Meningkatkan kebersihan ruangan area di lingkungan Asrama Haji Al Mabrur.
  2. Membersihkan dan memperbaiki saluran air / got agar aliran air dapat mengalir lancar. Selain itu, memasang kisi logam pada saluran air / got yang belum ada terpasang.
  3. Menyingkirkan barang – barang tidak terpakai yang ada di area lingkungan Asrama Haji agar tidak menjadi tempat perkembangbiakkan vektor dan binatang penular penyakit.
  4. Mengganti tempat tidur dengan tipe / jenis tidak bertingkat sehingga 1 tempat tidur untuk satu orang dan sesuai luas ruangan dengan jumlah penghuni.
  5. Mengganti dengan alat pendingin ruangan berpengatur suhu (AC) pada kamar asrama Muzdalifah, Quba, Mina, Jeddah, dan Madinnah agar mendapatkan suhu dan kelembabab yang sesuai persyaratan.
  6. Menyediakan tempat sampah terpisah organik dan anorganik di setiap ruangan. Sedangkan di ruangan klinik ditambahkan tempat sampah khusus limbah medis.
  7. Menyediakan safety box (untuk limbah tajam) seperti jarum suntik, jarum infuse, dan lainnya pada ruangan Klinik kesehatan.
  8. Memindahkan pintu kamar mandi / WC yang ada di Dapur 1 ke luar ruangan dapur.
  9. Memperbaiki dinding dapur dengan menambahkan keramik / porselen setinggi 2 meter dari lantai.
  10. Semua pintu bagian luar yang ada di Dapur dan Ruang makan dibuat membuka kea rah luar dan menggunakan self closing door.
  11. Memasang tirai pvc pada semua pintu penghubung di ruangan dapur.
  12. Menyediakan pihak yang dapat melakukan pengolahan limbah medis.
  13. Melakukan pengangkutan / pembuangan sampah dalam waktu 1 x 24 jam agar tidak menjadi tempat perkembangbiakkan vektor penular penyakit dan serangga pengganggu.
Demikian pelaksanaan pemantauan kondisi higiene dan sanitasi Asrama Haji tahap 1 (H-100), serta perbaikan – perbaikan yang diperlukan untuk meningkatkan higiene dan sanitasi Asrama Haji sesuai dengan persyaratan.di Asrama Haji Al Mabrur Palangkaraya yang dilaksanakan oleh KKP Palangkaraya sebagai perwujudan tupoksinya untuk melakukan cegah tangkal penyakit.








Ditulis Oleh:
Lilik Julianto, AMKL

0 komentar: