Vektor Penular Virus Zika Ada Di Indonesia
Diposting oleh KKP Palangka Raya
Beberapa hari terakhir ini banyak media nasional memberitakan mengenai penyebaran virus zika yang sedang terjadi di amerika latin. Pada Mei 2015, Brasil pertama kali melaporkan mengenai penyebaran virus Zika yang mengakibatkan cacat otak langka (mikrosefali). Menurut data dari WHO, sampai dengan 2 Januari 2016 telah terjadi 3174 kasus mikrosefali dan 38 kematian yang teridentifikasi di Brazil. Kemudian, pada 01 Februari 2016 badan kesehatan dunia (WHO) menyatakan darurat kesehatan internasional (PHEIC) akibat virus Zika. WHO menyatakan lonjakan dalam kasus mikrosefali pada bayi yang dilahirkan dengan otak dan kepala kecil, kemungkinan diduga kuat disebabkan virus zika dan menjadi ancaman kesehatan bagi Negara lain.
Virus zika ditemukan tahun 1947 di Afrika dan Asia selatan, merupakan sejenis virus dari keluarga flaviviridae dan genus flavivirus. Virus ini dapat menyebabkan sakit yang ringan pada manusia yang dikenal sebagai demam zika atau penyakit zika dengan gejala mirip demam berdarah yaitu demam, ruam kulit, konjungtivitis, sakit kepala, nyeri otot dan sendi
Gambar dari http://www.who.int |
Virus zika ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk Aedes yang sudah terinfeksi oleh virus tersebut. Ini adalah nyamuk yang sama yang menularkan penyakit demam berdarah, demam kuning, dan chikunguya. Ada dua jenis nyamuk aedes yang mampu menularkan virus zika yaitu aedes aegypti yang tersebar didaerah tropis dan subtropics, dan aedes albopictus yang mampu bertahan hidup didaerah yang mempunyai temperature lebih dingin.
Indonesia merupakan Negara tropis yang memiliki populasi penduduk ±200 juta jiwa. Sampai dengan tahun 2013 angka kesakitan karena penyakit DBD di Indonesia adalah 41,25 per 100.000 penduduk (Pusdatin Kemnkes RI.2014) .Menurut data dari Kemenkes RI, Indonesia merupakan daerah endemis DBD sejak 1968 sampai sekarang (Pusdatin Kemenkes RI.2014). Vektor penular penyakit DBD adalah nyamuk aedes aegypti, sama dengan vektor penular penyakit demam zika. Sampai saat ini belum ada laporan mengenai terjadinya kesakitan akibat virus zika. Namun, Indonesia berpotensi menjadi tempat penyebaran virus zika karena mempunyai faktor pendukung dalam penyebarannya yaitu iklim tropis dan vektor penular penyakitnya Aedes aegypti dan Aedes albopictus.
Aedes aegypti merupakan serangga yang memiliki siklus hidup metamorphosis lengkap mulai dari telur, larva, pupa, dan dewasa. Siklus hidup nyamuk Aedes aegypti berlangsung selama 14 hari. Nyamuk ini bertelur sebanyak 30 – 300 butir diletakkan satu persatu pada dinding pada tempat perkembangbiakkannya (container) dan akan menetas dalam 2-3 hari. Telur dapat bertahan hidup selama berbulan-bulan tanpa air dan akan menetas jika terkontak dengan air kemudian menjadi larva/jentik. Setelah menetas dari telur, larva memakan partikel organic didalam air seperti alga dan organisme mikroskopis lainnya. Larva Aedes ini dapat kita temui didalam tempat penampungan air seperti bak mandi, tempayan, drum, vas bunga, dan barang bekas yang dapat menampung air hujan. Nyamuk aedes aktif menghisap darah pada pagi dan sore hari, setelah itu akan mencari tempat – tempat yang gelap dan sejuk untuk beristirahat sampai proses penyerapan darah untuk perkembangan telur selesai. Nyamuk akan mencari tempat berair untuk meletakkan telurnya, kemudian nyamuk akan mulai mencari darah lagi untuk siklus bertelur berikutnya.
Gambar dari sini |
Beberapa hal berikut dapat menghindari kita dari gigitan nyamuk :
- Gunakan lotion/racun anti nyamuk pada pagi dan sore hari, karena nyamuk aedes aktif menghisap darah pada waktu tersebut.
- Tidur menggunakan kelambu
- Berperilaku hidup bersih, seperti tidak menggantung pakaian karena akan menjadi tempat peristirahan nyamuk.
- Melakukan 3M yaitu menguras bak mandi atau tempat penampungan air lainnya, menutup rapat tempat penampungan air agar tidak menjadi tempat nyamuk bertelur, mengubur barang-bang bekas yang dapat menjadi tempat perindukan nyamuk.
- Hindari berpergian ke Negara-negara terjangkit virus zika
Gambar dari sini |
Referensi:
- http://ecdc.europa.eu/en/healthtopics/zika_virus_infection/Pages/index.aspx
- Pusdatin Kemenkes RI
Ditulis Oleh:
Lilik Julianto, AMKL
Entomolog Seksi Pengendalian Risiko Lingkungan & Kesehatan Lintas Wilayah
KKP Kelas III Palangka Raya
0 komentar: